NPM : 12513633
Kelas : 4PA13
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
A.
Pengertian
Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer
Based Information System (CBIS)
atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan
Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau
Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun
secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi
memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada
prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran
teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan
istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah
sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem
informasi berbasis computer.
B.
Evolusi
Sistem Informasi Berbasis Computer
·
Fokus
Data (SIA/DPA)
Sistem informasi akuntansi
melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data
yang tinggi dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan
perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan
informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
·
Fokus
Informasi (SIM)
Seiring dengan diperkenalkannya
generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal
tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem
informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus
diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen
·
Fokus
Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem komputer yang interaktif yang
membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan&memanfaatkan data&model
untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Sistem ini bertujuan untuk
memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak
terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua
tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat dan meningkatkan efektifitas
manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya
·
Fokus
Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik formal &
informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari
orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi
untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan
informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
·
Fokus
Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi
seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan
masalah.
Berdasarkan
beberapa evolusi yang ada diatas menunjukkan bahwa dari setiap masing-masing
sistem memiliki manfaat dan tujuan yang dibutuhkan dalam pencapaian yang
menggunakan sisten informasi berbasis komputer
C.
Lingkup
Data
1. Hirarki Data
Menurut Kadir (2004), secara
tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki yang terdiri atas
elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file). Elemen
data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit
lain yang bermakna.Rekaman adalah gabubngan sejumlah elemen data yang saling
terkait. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk
sebuah berkas
2. Penyimpanan Sekunder
·
SASD
(Penyimpanan Berurutan)
Proses penyimpanan pada SASD
terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai
dari awal. Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini sudah jarang
dipakai, tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena murah dan
kapasitasnya yang besar (dalam Sulianta, 2008)
·
DASD
( penyimpanan akses langsung)
Menurut Sulianata ( 2008), proses
penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil
sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan
3. Pemerosesan Data
·
Pemerosesan
Batch
Batch processing adalah suatu model
pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur
pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch
ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang
terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam
jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses
·
.Pemerosesan
Online
Adalah sebuah sistem yang
mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer
induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data
yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus
diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung
diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan
·
Sistem
Real Time
Adalah mekanisme pengontrolan,
perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan
dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
D.
DataBase
·
Era
permulaan database
Era
permulaan database ditandai dengan :
1. Pengulangan data
2. Ketergatungan data
3. Kepemilikan data yang tersebar
·
Konsep
database
Yaitu
integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah
meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data
adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat
perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai degan
menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari
program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
·
Struktur
database
1. File
2. Catatan
3. Elemen data
·
Keunggulan
dan kelemahan database dan DataBase Management System (DBMS)
Keunggulan :
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Mencapai independensi data.
3. Spesifikasi data disimpan dalam tiap
program aplikasi.
4. Perubahan dapat dibuat pada struktur
data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
5. Mengintegrasikan data dari beberapa
file.
Saat
file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi
menjadi kendala.
1. Mengambil data dan informasi secara
cepat.
Hubungan logis query language
memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
2. Meningkatkan keamanan.
Baik
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan
seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
Kerugian
DBMS :
1. Memperoleh perangkat lunak yang
mahal.
2. Memperoleh konfigurasi perangkat
keras yang besar.
3. Memperkerjakan dan mempertahankan
staf DBA
E.
Peranan
DataBase dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam Psikologi)
Seperti database metode yang digunakan ilmu psikologi dalam
memecahkan masalah sama. Konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan
mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data. Begitu pula dengan psikologi, saat klien melakukan konseling
tujuan konselor adalah membantu klien tersebut membuat perubahan dalam dirinya
menjadi lebih baik.
Untuk peran DBMS dalam psikologi seperti
mengambil data dan informasi secara cepat, meningkatkan keamanan
F.
Sistem
Pengolahan Data
·
Pengertian
dasar dan tujuan pengolahan data
Data adalah suatu penggambaran fakta
, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau
mesin. Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol
seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari
pengolahan data itu sendiri untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya
menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).
·
Tugas
pengolahan data
Tugas pengolahan data perusahaan
dilaksanakan oleh sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data
kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak
internal, maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing (dalam Umar, 2003).
Melakukan pengubahan, penyimpanan data, pembuatan dokumen
·
Contoh
sistem pengolahan data
·
Peranan
pemerosesan data dalam pemecahan masalah
SIM ini mempunyai peranan yang
sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap
maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang
besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda,
tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
G.
Sistem
Informasi Manajemen
·
Pengertian
dasar SIM
Merupakan salah satu bagian dari
sistem informasi. Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem
manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan emndukung
operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. SIM
merupakan suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi yang mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Sistem ini menggunakan hardware,
software, prosedur manual
·
Konsep
sistem informasi organisasional
Pada dasarnya konsep system
organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana
system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft
ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab
untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi
·
Peranan
SIM dalam pemecahan masalah
SIM dan subsistem – subsistem
organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi.
SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan
masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif
untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah.
Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke
manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati
masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
H.
Sistem
penunjang keputusan
·
Maksud
pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskan
Keputusan adalah suatu pilihan yang
dibuat antara satu atau lebih alternatif yang tersedia.
·
Konsep,
pengertian dasar dan tujuan SPK
Tujuannya adalah memberikan dukungan
untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. Memberikan
dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu
integrasi antar tingkat. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
·
Model
SPK
Model
dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu:
1. Perangkat Lunak Penulisan Laporan :
menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
2. Model Matematika : menghasilkan
informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa
komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis
dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
3. Perangkat lunak GDSS : memungkinkan
beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi.
Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan
kelompok (Group Decision Support System) digunakan
·
Pemodelan
matematis berserta keuntungan dan kerugiannya
Keuntungannya :
1. Proses pembuatan model dapat menajdi
pengalaman belajar. Dapat dipastikan, pada setiap proyek model dipelajari
sesuatu yang baru mengenai sistem fisik.
2. Kecepatan proses simulasi
menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu
singkat. Dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk
beberapa bulan, kuartal, atau tahun.
3. Model menyediakan daya prediksi suatu
pandangan ke masa depan yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil
informasi lain.
4. Meningkatkan jumlah alternative yang
dipilih.
5. Pemahaman yang lebih baik tentang
bisnis.
6. Respon yang cepat terhadap situasi
yang tidak diharapkan.
7. Kontrol yang lebih baik
Kerugian :
1. Kesulitan pembuatan model akan
mengahsilkan suatu model yang tidak meangkap semua pengaruh pada entitas.
2. Keahlian matematika tingkat tinggi
diperlukan untuk mengembangakn sendiri model-model yang lebih komplek.
·
SPK
berkelompok
Sistem
pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison
support system/GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung
kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS
berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang
mendukung komunikasi.
·
Peranan
spk dalam pemecahan masalah
GDSS
berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang
memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada
masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Daftar Pustaka
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm.
Diakses pada tanggal 18 Oktober 2012
Kadir. A. (2004).Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data.
Yogyakarta: Andi
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi
manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Marimin., Tanjung, H., Prabowo, H. (2004).Sistem
Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Pratiwi, N. (2014). Sistem penunjang keputusan. http://nunikprtw.blogspot.co.id/2014_12_01_archive.html.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2014
Umar, H. (2003). Busness. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Setiawan, P. (2015).Perbedaan bacth, online, real time
processing method. http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-batch-online-real-time-processing-method/.
Diakses pada tanggal 11 januari 2015
Sulianta, F. (2008). Komputer forensik. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar