Jumat, 25 Oktober 2013

Rangkuman Manusia dan Kebudayaan

RANGKUMAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


1. Manusia
            Manusia secara etimologis berasal dari kata sansekerta "manu" atau latin "mens" yang artinya berakal budi atau berfikir. Sedangkan secara istilah manusia merupakan sebuah konsep atau fakta, gagasan atau realitas, kelompok atau individu.  Manusia terdiri dari 4 unsur yaitu :
·         Jasad  : Fisik manusia yang tampak dari luar , menempati ruang dan              waktu
·         Hayat : Unsur hidup yang ditandai dengan gerak
·         Ruh    : Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
·         Nafs   : Kesadaran tentang diri sendiri

2. Kebudayaan
            Budaya atau kebudayaan berasal dari kata sansekerta, yaitu bhudayah (Jamak dari "budhi") yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan diistilahkan dengan culture dalam bahasa Inggris, dan colera dalam bahasa latin. Kebudayaan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang ada dalam pikiran manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.  Kebudayaan memiliki beberapa aspek yang meliputi :
·         Kesenian
·         Bahasa
·         Adat istiadat
·         Budaya daerah
·         Budaya nasional
Selain itu beberapa sifat kebudayaan :
·         Etnosentris yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaanlainnya.
·         Universal yaitu umum dan menyeluruh
·         Akulturasi yaitu saling bertemu dan mempengaruhi (budaya)
·         Adaptif yaitu dapat disesuaikan
·         Dinamis yaitu berkembang mengikuti zaman
·         Intergratif yaitu membaur membentuk kesatuan

3. Hubungan manusia dengan budaya
            Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai dwi tunggal yang artinya biarpun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan 1 kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan kebudayaan itulah yang mengatur manusia agar tercipta keselarasan. Dengan kata lain kebudayaan menjadi pedoman untuk manusia bersikap dan berprilaku dalam bersosialisasi dengan manusia lainnya. Manusia mempunyai 4 kedudukan terhadap kebudayaan :
1.      Penganut kebudayaan
2.      Pembawa kebudayaan
3.      Manipulator kebudayaan
4.      Pencipta kebudayaan
            Manusia sebagai masyarakat juga memiliki hubungan erat dengan kebudayaan. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan "Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaanyang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri". Teori ini disebut dengan Cultural determinism.
            Dalam hakekat kebudayaan tergambar secara jelas tentang keterkaitan antara manusia dan kebudayaan :
v             Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari prilaku manusia
v Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
v Kebudayaan diberlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
v Kebudayaan mencakup aturan yang memberi kewajiban

4. Kesimpulan

            Kesimpulan yang saya dapatkan adalah manusia dan kebudayaan tidak akan terpisahkan, selama ada manusia pasti ada kebudayaan yang mengatur. kebudayaan diciptakan manusia dan kebudayaan yang mengatur manusia. Kebudayaan tidak akan pernah punah sesuai dengan yang dijelaskan dari sifat-sifat budaya, tetapi tidak selamanya kebudayaan yang diciptakan manusia zaman sekarang berbaur positif, adapun negativ. Misalkan dalam sekolah contek mencontek sudah menjadi budaya siswa. Kebudayaan adat pun ga semuanya bertentangan dengan religi atau agama, karena di kebudayaan adat ada beberapa aspek yang tidak melanggar norma agama walaupun ada yang melanggar tetapi bukan brarti untuk ditinggalkan kebudayaan yang tidak melanggar norma-norma tersebut.

Jumat, 18 Oktober 2013

Tugas Ilmu Budaya Dasar "Manusia dan Harapan"


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN





 













 KELOMPOK 10 :

  • Dondwi S.W.S                                   (NPM: 12513633)
  • Muhamad Reza Anggi Rizantha     (NPM:15513684)



MANUSIA DAN HARAPAN

A. Latar Belakang
          Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Mungkin benar menurut kami, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan terlahir ketika kita mempunyai keinginan sebagai sesuatu yang belum kita raih dan hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan atau perumpamaan yang biasa kita dengar hidup segan mati pun tidak mau. Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati.
            Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Harapan membuat kita berfikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Harapan dan optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko, tidak hanya rasa optimis jg yang kita perlukan untuk bekal kita disaat kita tidak dapat meraih sesuatu yang harapkan, kita juga harus berdoa dan mempunyai kepercayaan, terutama percaya diri sendiri agar dapat meningkatkan usaha kita untuk berusaha meraih harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.

B. Pembatasan Masalah
          Agar tidak terjadi kesalah pahaman maka pembahasan masalah, maka kami membatasi dan menetapkanobjek sebagai berikut : pengertian harapan, apa sebab manusia mempunyai harapan, pengertian doa, kepercayaan, kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.

C. Rumusan Masalah
            Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
            I. Pengertian harapan.
            2. Apa sebab manusia mempunyai harapan.
            3. Pengertian doa
            4. Kepercayaan
            5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manusia dan Harapan.
            Dalam penyusunan makalah ini, kita banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa dapat teratasi. oleh karena itu, kita mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kita harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


















1. Pengertian harapan
            Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
            Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
            Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
 1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
 2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat. Contoh harapan sebagai berikut :
-Nicko seorang mahasiswa psikologi Gunadarma. ia rajin belajar dan masuk kelas dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. Amin
            Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.

2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
            Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal
yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1.      Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan
.
2.      Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya
            Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Kesimpulannya mengapa manusia harus mempunyai harapan karena selama manusia itu ingin terus hidup harus mempunyai harapan, karena tanpa harapan manusia tidak dapat hidup seperti selayaknya manusia.

3. Pengertian doa
          Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.

4. Kepercayaan
          Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.


5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
            Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
  1. Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
  2. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
  3. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
  4. Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
  1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
  2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
  3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
  4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
  5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

KESIMPULAN

            Kami menyimpulkan dari makalah yang kami buat tentang Manusia dan harapan adalah sebagai berikut :
·         Ketika Manusia Hidup harus mempunyai harapan
·         Harapan yang kita ciptakan harus sesuai dengan kemampuan kita
·         Harapan tidak hanya bermodalkan ucapan tapi di sertakan usaha
·         Usaha membutuhkan suatu kepercayaan dan doa
             Jadi agar kita terus dapat menjalani hidup ini teruslah berharap di sertakan usaha untuk melakukannya dengan kepercayaan diri, terlebih Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar ketika tidak dapat meraih harapan tersebut kita tetap berusaha menciptakan harapan dengan optimis bukan untuk menjadi pesimis.




MIND MAP