TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN
KELOMPOK 10 :
- Dondwi S.W.S (NPM: 12513633)
- Muhamad Reza Anggi Rizantha (NPM:15513684)
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Latar Belakang
Kata orang
manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktunya. Mungkin benar
menurut kami, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan
terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana,
harapan terlahir ketika kita mempunyai keinginan sebagai sesuatu yang belum
kita raih dan hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa
visi dan tujuan atau perumpamaan yang biasa kita dengar hidup segan mati pun
tidak mau. Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah
mati.
Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi
juga berangkat dari usaha. Harapan membuat kita berfikir untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Harapan dan
optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah
kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko, tidak hanya rasa
optimis jg yang kita perlukan untuk bekal kita disaat kita tidak dapat meraih
sesuatu yang harapkan, kita juga harus berdoa dan mempunyai kepercayaan,
terutama percaya diri sendiri agar dapat meningkatkan usaha kita untuk berusaha
meraih harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih
dalam tentang manusia dan harapan.
B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalah pahaman maka
pembahasan masalah, maka kami membatasi dan menetapkanobjek sebagai berikut : pengertian
harapan, apa sebab manusia mempunyai harapan, pengertian doa, kepercayaan,
kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas,
kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
I. Pengertian harapan.
2. Apa sebab manusia mempunyai harapan.
3. Pengertian doa
4. Kepercayaan
5. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya.
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Manusia dan
Harapan.
Dalam penyusunan makalah ini, kita banyak mendapatkan
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa dapat teratasi. oleh karena itu, kita mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Kita menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kita harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
1. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan itu sendiri.
Dengan
demikian harapan menyangkut masa depan kita.
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat. Contoh harapan sebagai berikut :
-Nicko seorang mahasiswa psikologi Gunadarma. ia rajin belajar dan masuk kelas dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. Amin
Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat. Contoh harapan sebagai berikut :
-Nicko seorang mahasiswa psikologi Gunadarma. ia rajin belajar dan masuk kelas dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. Amin
Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
2. Apa Sebab Manusia Mempunyai
Harapan ?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau
sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi
hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang
baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal
yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan
Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau
pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan
Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup,
umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu
manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena
kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikirnya
Menurut
Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu
adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kesimpulannya
mengapa manusia harus mempunyai harapan karena selama manusia itu ingin terus
hidup harus mempunyai harapan, karena tanpa harapan manusia tidak dapat hidup
seperti selayaknya manusia.
3. Pengertian doa
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil.
Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti “Memohon sesuatu yang bermanfaat
dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan
atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang,
bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain.
Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena
orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap
diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada
manusia.
5. Kepercayaan dan usaha untuk
meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
- Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
- Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
- Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
- Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
KESIMPULAN
Kami
menyimpulkan dari makalah yang kami buat tentang Manusia dan harapan adalah sebagai berikut :
·
Ketika Manusia Hidup harus mempunyai
harapan
·
Harapan yang kita ciptakan harus
sesuai dengan kemampuan kita
·
Harapan tidak hanya bermodalkan
ucapan tapi di sertakan usaha
·
Usaha membutuhkan suatu
kepercayaan dan doa
Jadi agar kita terus dapat menjalani hidup ini
teruslah berharap di sertakan usaha untuk melakukannya dengan kepercayaan diri,
terlebih Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar ketika tidak dapat meraih
harapan tersebut kita tetap berusaha menciptakan harapan dengan optimis bukan
untuk menjadi pesimis.
MIND MAP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar