Judul
Materi : Teori Kepribadian Sehat
Tugas
: 1
Nama
: Dondwi S.W.S
Kls
: 2PA13
Npm
:12513633
A. Aliran Psikoanalisis
Aliran
psikoanalisa ini memang terkenal oleh tokoh Sigmund Freud (1856-1939) dan
beliau juga disebut sebagai bapak psikoanalisa. Dalam teori psikoanalisa nya
freud menjelaskan tentang struktur kepribadian individu, struktur kepribadian
tersusuan atas 3 sistem pokok, yakni:
· ID merupakan sistem
kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan
superego. ID berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir
dan merupakan reservoir energi psikis. ID berhubungan erat dengan proses -
proses jasmaniah darimana id mendapatkan energinya. id memiliki 2 proses yaitu
proses primer dan tindakan refleksi. id terdiri dari dorongan - dorangan
biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
· EGO timbulkarena kebutuhan
- kebutuhan organisme memerlukan transaksi - transaksi yang sesuai dengan dunia
kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id hanya mengenal
kenyataan subjektif-jiwa sedangkan ego membedakan antara hal -hal yang terdapat
dalam batin dan hal - hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut juga
sebagai eksekutif kepribadian karena ego mengontrol pintu - pintu arah tindakan
, memilih segi lingkungan kemana ia akan membri respon dan memutuskan insting
mana yang akan dipuaskan.
· SUPEREGO adalah perwujudan
internal dari nilai - nilai dan cita - cita tradisional masyarakat. Superego
juga mencerminkan yang ideal, bukan yang real, memperjuangkan kesempurnaan dan
bukan kenikmatan. superego disebut juga sebagai wasit tingkah laku.
B. Aliran Behavioristik
adalah
aliran dalam pikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada
umumnya. Behaviorisme pada dasarnya adalah gabungan dari empirisme,
utilitarianisme, hendoisme. Aliran Behaviorisme sebagai reaksi aliran
instropeksionisme yang salah satu menganalisa jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif, Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak
saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal
dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah
hasil belajar. Aliran ini juga mempersoalkan bagaimana perilaku manusia
dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan,sehingga menimbulkan cabang
Psilkologi stimulus-respon (Psikologi S-R) yang mempelajari stimuli yang
relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan ada
hadiah atau hukuman yang terjadi setelah respon tersebut.
C. Aliran Humanistik
Pendekatan humanistik
menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik, memiliki
potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan
perilakunya. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka
hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.Dalam kaitan itu maka
setiap diri manusia adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan
berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut dinyatakan bahwa
kebutuhan manusia
adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan atau kebutuhan keamanan,
pengakuan dan aktualisasi diri.
D. Kesehatan Mental Menurut
Allport
Allport,
salah sorang diantara empat putra seorang dokter, lahir di Indiana pada tahun
1887, tetapi dibesarkan di Cleveland dimana ia mendapat pendidikan awal di
sekolah-sekolah negeri. Ia menyelesaikan pelajaranundergraduate-nya di
Universitas Harvard pada saat kakaknya, Floyd, menjadi mahasiswa tingkat
sarjana(graduate) dalam psikologi pada universitas yang sama.
Setelah mendapat gelar sarjana muda pada tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan
filsafat, Allport selama satu tahun mengajar sosiologi dan bahasa Inggris pada Robert
College di Istambul. Kemudian ia kembali ke Harvard dan menyelesaikan
Ph.D-nya dalam bidang psikologi pada tahun 1922. Selama 2 tahun berikutnya
(tahun 1922 - 1924) ia belajar di Berlin, Hamburg, dan Cambridge (Inggris).
Pengalaman
yang luas di luar negeri ini berperanan dalam mengembangkan perhatiannya yang
besar terhadap soal-soal internasional dan hal ini nyata sekali dalam
kegiatan-kegiatan Allport selama 30 tahun terakhir. Hal tersebut jugalah yang
menyebabkan Allport selama satu decade atau lebih menjadi salah seorang juru
tafsir utama psikologi Jerman di Amerika. Sekembalinya dari Eropa, ia menerima
jabatan sebagai instruktur padaDepartment of Social Ethick di
Universits Harvard. Jadi, disini tampaknya terdapat kontinuitas antara
mengajarnya yang pertama di Amerika dengan perhatian Allport yang tetap
terhadap masalah-macalah yang mengandung implikasi social etis. Sesudah dua
tahun, ia menerima jabatan lector psikologi di Darmouth College, tetapi
diundang supaya kembali ke Harvard pada tahun 1930, dimana ia tinggal sampai
kematiannya pada tanggal 9 Oktober 1967, sebulan menjelang ulang tahunnya yag
ke-70. Setahun sebelum kematiannya. Ia diangkat menjadi Professor
Richard Cabot dalam bidang Etika Sosial yang pertama. Allport adalah
salah seorang diantara tokoh-tokoh utama dalam gerakan internasional yang
mendorong pembentukan Department of Social Relations di Universitas
Harvard, dalam rangka mewujudkan integrasi secara sebagian antara
psikologi, sosiaologi, dan antropologi.
Ciri-Ciri
Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu
orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang
mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas
Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1.
Ekstensi sense of self
·
Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan yang luas.
·
Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat mereka.
·
Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2.
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan
kasih dengan keluarga dan teman) dancompassion (pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3.
Penerimaan diri
Kemampuan
untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus (misal
: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
4.
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan
memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat dalam
penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang dipilih,
mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau tingkah laku
lain yang merusak.
5.
Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan
diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain. Humor tidak
sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan secara positif pada
saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
6.
Filsafat Hidup
Ada
latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan
dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk
memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak
semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang
melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
E. Kesehatan Mental Menurut
Carl Rogers
Carl
Rogers (1902-1987)
Teori
Carl Rogers berkembang dari pendekatannya terhadap psikoterapi dan perubahan
perilaku yang berpusat pada klien. Dalam praktiknya Rogers terkesan dengan
adanya kecenderungan bawaan pada individu yang bergerak kearah pertumbuhan,
maturitas, dan perubahan positif. Maka ia yakin bahwa kekuatan dasar yang
memotivasi manusia adalah kecenderungan untuk beraktualisasi, suatu
kecenderungan kearah pemenuhan atau aktualisasi semua potensi atau kapasitas
organisme. Rogers tidak menolak adanya kebutuhan lain seperti kebutuhan
biologis, tetapi semua kebutuhan itu terarah pada motivasi untuk
mengaktualisasikan dirinya.
Diri
dan Konsep diri penting dalam teorinya. Diri itu mencakup semua ide, persepsi,
dan nilai-nilai yang mengkarakterisasi “saya” atau “aku” dan ini mencakup
“siapa saya” dan “apa yang dapat saya lakukan”. Selanjutnya diri dan konsep
diri ini mempengaruhi persepsi seseorang tentang dunia dan perilakunya.
F. Kesehatan Mental Menurut
Abraham Maslow
Oleh
karena eksistensialisme menekankan pada anggapan bahwa manusia memiliki
kebebasan dan bertanggung jawab bagi tindakan- tindakannya, maka pandangan-
pandangan eksistensialisme menarik bagi para ahli psikologi humanistik dan
selanjutnya dijadikan landasan teori psikologi humanistik. Adapun pokok-pokok
teori psikologi humanistik yang dikembangkan oleh Maslow adalah sebagai berikut
(Koeswara, 2001 :112-118 dan Alwisol 2005 : 252-270)
1.Prinsip
holistik
Menurut
Maslow,holisme menegaskan bahwa organisme selalu berting-kah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan,
dan
apa
yang terjadi pada bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain.
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :
a.
Kepribadian normal ditandai dengan unitas, integrasi, konsistensi, dan
koherensi. Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasai adalah keadaan
patologis (sakit).
b.
Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.
c.
Organisme memiliki suatu dorongan yang berkuasa, yaitu aktualisasi diri.
d.
Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensi organisme jika bisa terkuak di lingkungan yang tepat akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
e.
Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari pada
penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang
diisolasi.
2.
Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia
adalah agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan
kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3.
Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu
yang lain dari sebelumnya (becoming).Namun demikian perubahan tersebut
membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.
4.
Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi
5.
Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral.
Kekuatan jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh
dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6.
Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia
kepada pengekspresian dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau
keistimewaan dalam bidang tertentu.
7.Self-fulfillment merupakan
tema utama dalam hidup manusia.
8.
Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi
sebagai berikut (Boeree, 2004)
(1)kebutuhan-kebutuhan
fisiologis (the physiological needs)
(2)kebutuhan
akan rasa aman (the safety and security needs)
(3)
kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging needs)
(4)kebutuhan
akan harga diri (the esteem needs)
(5)kebutuhan
akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
G. Kesehatan Mental Menurut
Erich Fromm
Erich
Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar
psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich.
Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar
psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisisBerlin yang
terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di
Institut psikoanalisisChicago dan melakukan praktik privat di New
York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara
ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto,
Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Fromm
sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang
pertama, The economic philosophical manuscripts yang ditulis pada
tahun 1944. Tema dasar ulisan Fromm adalah orang yang merasa kesepian dan
terisolasi karena ia dipisahkan dri alam dan orang-orang lain. Kedaan isolasi
ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas
manusia. Berikut ini kita akan mengulas lebih dalam mengenai teori-teori Fromm.
Kepribadian
Produktif menurut Fromm:
1) Cinta
yang produktif,
Karena
cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang perhatian, tanggung
jawab, respek dan pengetahuan. Mencintai orang-orang lain berarti memperhatikan
(dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan
kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini
berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau
mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai
dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai
menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki
pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa
secara objektif.
2) Pikiran
yang produktif,
Pikiran
yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Fromm percaya bahwa
semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana
pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara
objektif seluruh masalah.
3) Kebahagiaan,
Orang-orang
yang produktif ialah orang-orang yang berbahagia. Fromm menulis bahwa suatu
perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni
kehidupan”. Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. Fromm
membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis
.
4) Suara
hati.
Suara
hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin
tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara
kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu
terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati
humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar.
Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual.
Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya
dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan
produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Daftar
Pustaka
http://arumdewiastuti.blogspot.com/2014/03/teori-kesehatan-mental.html
http://renmuchall.blogspot.com/2014/03/kesehatan-mental_27.html
http://anugrahutami.blogspot.com/2013/04/tugas-1-kesehatan-mental-kepribadian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar